Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, menjelaskan bahwa, pihaknya berkomitmen penuh mendukung kebijakan Wali Kota Pekalongan terkait pengelolaan dan pengendalian sampah.
Kota Pekalongan – Dalam upaya mendukung penanganan darurat sampah yang tengah dihadapi Pemerintah Kota Pekalongan, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat menunjukkan komitmen nyata dengan menyediakan fasilitas pengolahan sampah di kawasan wisata. Dua unit incinerator kini resmi dipasang di kawasan wisata Slamaran sebagai langkah strategis untuk mengurangi timbunan sampah di area publik dan tempat rekreasi.
Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, menjelaskan bahwa, pihaknya berkomitmen penuh mendukung kebijakan Wali Kota Pekalongan terkait pengelolaan dan pengendalian sampah. Menurutnya, persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama yang harus ditangani secara sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
“Menindaklanjuti kebijakan penanggulangan sampah, kami dari Dinparbudpora Kota Pekalongan sudah melakukan pemilihan dan membuat dua unit incinerator di kawasan Slamaran,” ungkap Sabaryo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025).
Dua unit incinerator tersebut, lanjutnya, akan difungsikan untuk menampung sekaligus mengolah sampah yang berasal dari seluruh tempat rekreasi, taman, dan lapangan yang berada di bawah pengelolaan Dinparbudpora. Sehingga, volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang secara signifikan.
Sabaryo menuturkan, pemasangan incinerator ini merupakan salah satu bentuk inovasi dalam mendukung program kebersihan dan kelestarian lingkungan di sektor pariwisata. Kawasan wisata Slamaran sendiri dipilih karena menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat, terutama pada akhir pekan dan musim liburan khususnya bagi mereka yang suka memancing.
"Langkah ini diharapkan bisa mengurangi penumpukan sampah di area wisata. Kami ingin memastikan kawasan wisata tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung,” ujarnya.
Selain menghadirkan fasilitas pengolahan sampah, Dinparbudpora juga aktif menggalakkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dini. Melalui bidang kepemudaan dan Duta Wisata, Dinparbudpora menggandeng komunitas, pelajar, dan kelompok masyarakat untuk ikut berperan dalam kampanye sadar lingkungan.
“Kami juga ikut terlibat mensosialisasikan pemilahan sampah lewat peran bidang kepemudaan dan Duta Wisata. Anak-anak muda harus menjadi pelopor perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan,” jelasnya.
Sabaryo menegaskan bahwa, keberhasilan program pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada fasilitas atau teknologi, tetapi juga pada kesadaran masyarakat. Ia mengajak seluruh warga Kota Pekalongan untuk berperan aktif dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
"Kalau kita semua disiplin dan sadar, maka lingkungan bersih, sehat, dan lestari bukan hal yang mustahil,” tegasnya.
Ia menilai, upaya Dinparbudpora ini menjadi bagian dari gerakan bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Pekalongan untuk mempercepat penanganan persoalan sampah, sejalan dengan arahan Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid.
" Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Kota Pekalongan mampu keluar dari kondisi darurat sampah dan menjadi kota wisata yang bersih, indah, dan berkelanjutan,"pungkasnya.
(Tim Kominfo Kota Pekalongan)