38 Guru dan Tenaga Kependidikan di SMAN 4 Pekalongan Positif Covid-19

PEKALONGAN - Sebanyak 38 guru dan tenaga kependidikan di SMAN 4 Pekalongan diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal itu diketahui dari hasil swab PCR terhadap seluruh tenaga kependidikan di sekolah tersebut pada 25, 28, dan 31 Mei 2021 lalu.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Jawa Tengah, Zumrotu menjelaskan muculnya klaster tersebut diawali dari adanya satu orang tenaga pendidik yang diidentifikasi positif Covid-19. Namun yang bersangkutan tidak memberikan laporan kepada sekolah maupun kepala cabang. Bahkan, yang bersangkutan tetap bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan sejawat di sekolah.

“Sehingga terjadilah klaster baru berdasarkan hasil swab PCR pada tanggal 25, 28 dan 31 Mei 2021. Yang diindikasikan positif ada 38 guru dan tenaga kependidikan,” terang Zumrotul dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19, Rabu, 2 Juni 2021.

Untuk tindaklanjut kondisi tersebut, dikatakan Zumrotul pihak sekolah dan cabang dinas pendidikan memutuskan untuk dilakukan WFH dan isolasi mandiri mulai 2 hingga 11 Juni 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menjelaskan, terkait klaster di SMAN 4 Pekalongan memang diawali dari adanya saru orang guru yang dalam kondisi sakit namun tetap masuk bekerja. Karena adanya gejala anosmia (indera penciuman tidak berfungsi), oleh kepala sekolah setempat yang bersangkutan bersama dua guru lain yang telah kontak erat diminta untuk melakukan swab test PCR pada 25 Mei. Hasilnya, ketiga orang tersebut dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, dilakukan pengembangan kembali dengan kesepakatan melakukan swab test PCR terhadap 56 guru dan tenaga kependidikan lain pada 31 Mei, dan hasilnya 33 orang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga total terdapat 38 guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19.

“Saat ini masih ada pengembangan kembali karena ada beberapa guru yang belum melakukan swab,” jelasnya.

Pihaknya juga meminta kepada guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19 namun tak bisa melakukan isolasi mandiri agar bisa melakukan isolasi di Gedung Diklat. “Memang tidak semuanya dari Kota Pekalongan. Ada 27 orang asal Kota Pekalongan sehingga untuk lainya juga akan kami koordinasikan. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan melakukan pengembangan dengan mengidentifikasi keluarga masing-masing,” tambahnya.

Dengan adanya kasus tersebut, untuk saat ini Satgas Covid-19 Kota Pekalongan memutuskan untuk menutup sementara dan menghentikan seluruh kegiatan di SMAN 4 Pekalongan hingga 11 Juni 2021.


Berikan Pendapat Anda