Tutup Pelatihan BLK Tahap I Tahun 2025, Wali Kota Aaf Tekankan Pentingnya Peningkatan SDM dan Keterampilan

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap I Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (B

Kota Pekalongan – Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap I Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan di Aula BLK setempat, Senin (8/9/2025). Program yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan ini telah berlangsung sejak 1 Agustus hingga 4 September 2025, diikuti oleh 160 peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Pelatihan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025.

Dalam sambutannya, Wali Kota Aaf menyampaikan rasa syukur bahwa pelatihan keterampilan yang diberikan secara gratis ini berjalan lancar sesuai dengan program Pemerintah Kota Pekalongan. 

“Alhamdulillah ada 10 jenis pelatihan keterampilan gratis untuk masyarakat yang telah selesai dilaksanakan dengan peserta sebanyak 160 orang. Semua berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas SDM dan keterampilan masyarakat Kota Pekalongan,” ujar Aaf.

Aaf berpesan agar seluruh peserta mampu memaksimalkan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan. Ia mencontohkan hasil dari kejuruan menjahit yang sudah tampak nyata melalui karya para peserta.

"Tadi Saya lihat sendiri, hasil pelatihan menjahit sudah bisa langsung dipakai. Ini membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat. Kami akan terus berusaha rutin menggelar kegiatan serupa meskipun kondisi perekonomian sedang tidak baik-baik saja. Harapannya, sektor lain termasuk industri dan tenaga kerja tetap bisa berjalan lancar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Aaf menegaskan bahwa, fokus utama Pemkot Pekalongan dalam menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja ini adalah untuk menekan angka pengangguran, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Kami ingin masyarakat bisa mandiri, punya keterampilan yang bisa digunakan untuk bekerja maupun membuka usaha sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menjelaskan bahwa pelatihan tahap I tahun 2025 ini terbagi dalam 10 jenis kejuruan. Masing-masing diikuti oleh 16 orang peserta, sehingga total seluruhnya ada 160 orang. Adapun 10 jenis pelatihan keterampilan kerja tersebut antara lain pelatihan menjahit, tata rias pengantin, teknisi AC, pembuatan roti dan kue dan sebagainya.

“Dua hari lalu kami juga sudah melaksanakan Uji Kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi dari BLK Surabaya, hasilnya masih menunggu. Namun, kami berharap seluruh peserta dapat lulus sehingga kompetensi yang dimiliki bisa menjadi bekal memasuki dunia kerja,” terang Betty.

Ia menambahkan, seluruh peserta mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Hanya ada satu orang yang tidak dapat hadir di acara penutupan pelatihan kali ini karena yang bersangkutan sudah diterima kerja di luar kota setelah mengikuti pelatihan servis AC.

“Ini membuktikan bahwa pelatihan yang kami selenggarakan benar-benar memberi manfaat nyata. Bahkan sebelum resmi dinyatakan lulus, sudah ada yang bekerja, dan sebagian lainnya ada yang diterima magang di perusahaan-perusahaan,” imbuhnya.

Betty berharap ke depan semakin banyak masyarakat Kota Pekalongan yang memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan gratis ini. 

“Program pelatihan BLK akan terus kami jalankan secara bertahap. Harapan kami, masyarakat tidak hanya siap kerja tetapi juga bisa menciptakan lapangan kerja baru. Dengan berakhirnya pelatihan kali ini, kami terus berkomitmen dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing, meski kondisi perekonomian nasional tengah penuh tantangan,"ungkapnya.

Salah satu peserta pelatihan tata rias pengantin, Khusna mengaku sangat terbantu dengan adanya program pelatihan gratis ini. 

“Saya awalnya hanya bisa make up sederhana, tapi setelah ikut pelatihan di BLK, Saya jadi lebih percaya diri untuk mengembangkan skill Saya dan harapannya bisa membuka jasa make up dan rias pengantin dari rumah. Terima kasih kepada Pemkot dan BLK, karena pelatihan ini benar-benar membuka jalan untuk meningkatkan ekonomi keluarga Saya,” tutupnya dengan penuh haru.


(Tim Kominfo Kota Pekalongan)


Berikan Pendapat Anda