Komitmen Wujudkan Transformasi Digital, Kota Pekalongan Raih Peringkat V Nasional GM-DTGI 2025

Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf tersebut mengaku bersyukur atas capaian Kota Pekalongan yang bisa naik peringkat dari peringkat VIII ke posisi V nasional.

Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berhasil meraih peringkat V nasional dalam ajang Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Tahun 2025. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, kepada Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dalam acara Seminar Nasional Perilisan GM-DTGI 2025 yang berlangsung di Auditorium Magister Manajemen Sukadji Ranuwihardjo, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (18/9/2025).

Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf tersebut mengaku bersyukur atas capaian Kota Pekalongan yang bisa naik peringkat dari peringkat VIII ke posisi V nasional.

" Tahun 2024 lalu kita berada di peringkat VIII, artinya ada peningkatan yang signifikan dalam kinerja transformasi digital. Ini bukti komitmen Pemkot Pekalongan untuk terus berbenah dan memperkuat sistem digital demi pelayanan publik yang lebih baik,” ungkap Mas Aaf.

Menurutnya, transformasi digital bukanlah hal baru bagi Kota Pekalongan. Jika menengok ke belakang, lebih dari satu dekade lalu, Pemkot Pekalongan telah memulai penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Berbagai inovasi dan digitalisasi pelayanan publik pun terus dilakukan hingga akhirnya mendapatkan apresiasi melalui penghargaan ini.

“UGM memberikan penilaian menyeluruh terkait tata kelola digital daerah. Dari penilaian itu, ada yang sudah baik dan ada pula yang perlu kita tingkatkan. Kami terbuka untuk belajar dari daerah lain, seperti Kota Semarang yang tahun ini menduduki peringkat pertama. Bahkan mereka sudah membuka pintu untuk berbagi platform digital yang bisa kita adopsi. Target Saya tahun depan, Kota Pekalongan bisa masuk 3 besar nasional,” tegasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan, Arif Karyadi, yang turut mendampingi Wali Kota Aaf dalam penerimaan penghargaan, menjelaskan bahwa, GM-DTGI adalah inisiatif UGM untuk mengukur kinerja tata kelola transformasi digital di tingkat kabupaten dan kota. Penilaian dilakukan dengan fokus pada aspek inovasi layanan publik berbasis teknologi, tata kelola data, serta integrasi sistem informasi pemerintahan.

“Ini adalah apresiasi atas kerja keras semua pihak, terutama dalam mendorong digitalisasi pelayanan publik di Kota Pekalongan. Sejumlah langkah nyata sudah dilakukan, antara lain pengembangan aplikasi layanan publik, sistem pengaduan online, serta portal informasi masyarakat untuk memudahkan akses layanan,” tutur Arif.

Selain itu, lanjutnya, Dinkominfo Kota Pekalongan juga memperkuat infrastruktur digital dengan penyediaan jaringan internet cepat yang mendukung implementasi pemerintahan elektronik. Penguatan infrastruktur ini, kata Arif, tidak hanya meningkatkan efisiensi administrasi, tetapi juga memperlancar komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

“Langkah berikutnya adalah mengoptimalkan konsep Smart City. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, kita ingin meningkatkan efisiensi layanan perkotaan, mempercepat respon pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat, serta menciptakan lingkungan kota yang lebih adaptif dan inklusif,” tambahnya.

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa, GM-DTGI merupakan indeks yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kesiapan dan implementasi tata kelola transformasi digital di pemerintahan daerah.

“Transformasi digital di sektor pemerintahan bertujuan meningkatkan kualitas layanan publik agar lebih efisien dan optimal melalui platform digital. Esensi terpentingnya adalah bagaimana kita bisa mengubah cara kerja melalui digitalisasi layanan. Kuncinya ada pada dua hal yakni manusia dan teknologi. Oleh karena itu, perubahan mindset dan peningkatan keterampilan digital bagi aparatur pemerintah mutlak diperlukan agar layanan bisa berjalan prima,” tutup Wamen Komdigi Nezar.


(Kominfo Kota Pekalongan)


Berikan Pendapat Anda