Generasi Muda Se-Jawa Tengah Antusias Ikuti Lomba Membatik di Kota Pekalongan

Puluhan peserta dari SMA dan SMK se Jawa Tengah mengikuti lomba membatik

Kota Pekalongan – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional dan melestarikan warisan budaya, Museum Batik Pekalongan menggelar Lomba Membatik bagi pelajar SMA/SMK/MA tingkat Jawa Tengah, berlangsung di Museum Batik, Selasa (7/10/2025). Kegiatan yang digandakan tahun ini disambut antusias, sebanyak 35 peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam lomba ini.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan rasa syukur atas tingginya antusiasme peserta dari berbagai daerah dan memberikan apresiasi kepada Museum Batik. “Alhamdulillah, hampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti lomba ini. Walaupun Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik Dunia dan penghasil batik terbesar di Indonesia, kami tidak ingin egois. Justru kami mendorong agar setiap daerah di Jawa Tengah memiliki motif batik khasnya sendiri,” ujar Wali Kota.
Ia mengungkapkan bahwa keberagaman motif batik dari berbagai daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu terus dikembangkan. “Sekarang sudah ada motif batik khas dari Banyumasan, Betawi, Bengkulu, dan lainnya. Kota Pekalongan pun sering mengirimkan pelatihan batik ke daerah lain. Baik pelatihan yang diselenggarakan di Museum Batik maupun di rumah-rumah juragan batik, terus kami dorong. Tujuannya agar semua pihak turut andil melestarikan batik, apalagi batik telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda asli Indonesia,” tambahnya.
Lomba membatik ini mengusung konsep “Flora dan Fauna Nusantara” di mana setiap peserta mendesain motif secara mandiri. Penilaian lomba difokuskan pada hasil batikan, bukan sekadar desain di atas kertas.
Salah satu peserta dari Magelang, Syamila, mengaku baru pertama kali mengikuti lomba membatik. Ia merasa pengalaman tersebut sangat berharga. “Saya ikut lomba ini karena ingin tahu bagaimana cara membatik. Ternyata cukup sulit. Motif yang saya buat adalah burung. Melihat batik di Kota Pekalongan ini sangat menarik. Harapannya, batik bisa mendunia lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Ani Larasati, siswi SMAN 3 Kota Pekalongan, yang juga ikut dalam lomba tersebut, membuat motif bertema flora. “Saya sudah pernah membatik sebelumnya, tapi tetap terasa lumayan sulit. Harapan saya, ke depan semakin banyak generasi muda yang bisa mengapresiasikan dan mencintai batik,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Pekalongan bersama Museum Batik berupaya memperkuat peran Pekalongan sebagai pusat pembelajaran dan inovasi batik nasional. Selain lomba, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi dan pertukaran pengalaman antar pelajar dari berbagai daerah.

Paramudya

Berikan Pendapat Anda